Selasa, 5 Desember 2023

EnglishIndonesian

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TANJUNGPINANG

BADAN KARANTINA PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN

Waspadai Ancaman Mematikan SALB pada Tanaman Karet

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

Potensi Tanaman Karet Indonesia

Berdasarkan data statistik tahun 2009, Indonesia merupakan peringkat pertama untuk luas lahan karet (3,4 juta ha), unggul atas Thailand (2,67 juta ha) dan Malaysia (1,02 juta ha). Peringkat kedua untuk produksi karet alam dunia (2,4 juta ton/tahun) kalah dari Thailand (3,1 juta ton/tahun). Sentra produksi karet Indonesia ada di Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.. Arti penting karet dari aspek sosial ekonomi rakyat Indonesia yakni sebagai sumber devisa negara, sumber penghasilan petani dan lapangan pekerjaan yang potensial.

Apa itu Penyakit SALB ?

SALB (South American Leaf Blight) adalah penyakit mematikan yang menyerang tanaman karet. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Microcyclus ulei. Tanaman yang terinfeksi penyakit ini, daun yang masih muda akan mengalami kelayuan, mengeriting dan berwarna kehitaman, akhirnya gugur sehingga tinggal menyisakan tangkainya saja (Agrios 2005).

Kerugian akibat Penyakit SALB

            Kerugian yang terjadi akibat penyakit SALB adalah dapat menurunkan produksi karet mentah sampai 70 % bahkan serangan parah dapat mengakibatkan tanaman karet mati sehingga tidak dapat berproduksi.

Gejala penyakit SALB

Sering tampak pada daun muda (layu, keriting, kehitaman lalu gugur). Terdapat massa konidia cendawan berwarna abu-abu, meluas dan akhirnya daun gugur. Pada daun tua terdapat konidia dan piknidia di atas dan di bawah permukaan daun berwarna abu-abu, mula-mula berbentuk cincin bulat berpigmen hitam. Gejala lanjutan menyebabkan mati ujung dan kanopi menjadi abnormal.

Penyebaran Penyakit SALB

Penyebaran penyakit SALB adalah dengan cara penyebaran spora/askospora melalui angin, percikan air hujan, serangga dan binatang lainnya. Terbawa tanaman yang terinfeksi, kontaminasi spora pada penumpang, barang bawaan penumpang, alat angkut dan komoditas lainnya dari negara terjangkit.

Tindakan Karantina

Tindakan karantina yang dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang adalah dengan mencegah masuknya tanaman/bagian tanaman karet atau media pembawa lainnya dari negara terjangkit seperti dari negara-negara di kawasan Amerika Selatan.

Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar