Pemberlakuan PPKM Darurat di Kota Tanjungpinang, tidak menyurutkan semangat untuk melakukan hal produktif. Seperti yang dilakukan Penanggung jawab (Pj) Wilayah Kerja (Wilker) lingkup Karantina Pertanian Tanjungpinang (15/7). Meski ada yang bekerja secara WFH maupun WFO, seluruh Pj bertemu setiap bulannya dalam rangka melakukan diskusi analisis data operasional wilker.
Berdasarkan diskusi yang dilakukan terhadap data operasional Wilker Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF), diketahui bahwa lalu lintas tanaman hias keberbagai daerah di Indonesia masih mendominasi kegiatan operasional Wilker Bandara RHF. Terlihat peningkatan mencapai 122,3 % dibulan Juni.
Iin selaku Pj Wilker Bandara RHF menjelaskan tren peningkatan dipengaruhi kejelian pemilik tanaman menggandeng reseller untuk membantu memasarkan produknya.
“Dengan adanya data tren positif lalu lintas tanaman hias antar area ini, maka peluang untuk mendapatkan calon eksportir terbuka lebar. Disamping itu, juga dapat diketahui kebutuhan kompetensi yang diperlukan petugas karantina dalam hal pengujian kesehatan komoditas pertanian yang diekspor”, jelas Iin.
Lain halnya dengan Wilker Pelabuhan Tanjung Uban. Berdasarkan data yg dipaparkan Heru selaku Pj Wilker, terjadi peningkatan pemasukan sapi ke Pulau Bintan melalui Pelabuhan ASDP Tanjung Uban sebesar 15 % dibulan Juni. Hal ini dipengaruhi tingginya permintaan untuk keperluan Hari Raya Qurban.
“Tampilan data pemasukan komoditas pertanian dengan frekuensi yg tinggi ini, bisa digunakan untuk mengidentifikasi apa saja kebutuhan petugas karantina dalam menunjang pelaksanaan tindakan karantina di lapangan”, terang Heru.
Kegiatan diskusi analisis data ini didukung penuh oleh Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang, Raden Nurcahyo Nugroho. Dalam arahan Raden menyampaikan, agar terus melakukan kegiatan yang produktif seperti ini.
“Banyak manfaat yang diperoleh dengan adanya forum ini diantaranya bisa mengidentifikasi apa saja komoditas pertanian dari Pulau Bintan yang awalnya diantarareakan kemudian dilakukan ekspor dari daerah lain. Bahkan melalui wadah ini juga bisa melahirkan rekomendasi atau rumusan yang bisa diajukan ke pimpinan, terkait prioritas kegiatan yang sifatnya peningkatan kompetensi petugas karantina”, pungkas Raden.