Tanjungpinang – Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan bahan pangan tidak serta merta diikuti oleh peningkatan kesadaran masyarakat untuk selalu lapor karantina. Kemudahan dalam pelayanan karantina pun tidak lantas mengurangi tingkat pelanggaran karantina. Berbagai cara dilakukan untuk mengelabui petugas, bahkan modusnya pun semakin beragam.
Rabu kemarin (03/04) Karantina Tanjungpinang melakukan patroli ke beberapa pelabuhan yang tidak resmi (pelabuhan tikus) di seputaran daerah Kijang, Bintan. Saat tim Patroli yang dipimpin langsung oleh Donni Muksidayan, Kepala Karantina Tanjungpinang bergerak ke Pelabuhan Sungai Enam. Pelabuhan ini memang letaknya agak tersembunyi dan jauh dari pemukiman. Petugas mencurigai adanya pelanggaran karantina disini.
Benar saja, petugas mendapati aktivitas bongkar komoditas pertanian dari kapal. Segera tim patroli mendekat dan memeriksa, ternyata yang diturunkan dari KLM. Kepayang adalah jagung biji dan dedak padi. Awalnya semua buruh bongkar tidak ada mau memberitahu siapa pemilik barang tersebut. Tidak mau kehilangan akal, akhirnya petugas bergerak mengikuti truck yang mengangkut jagung tersebut sampai ke gudang pemilik.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, jagung sebanyak 35 ton tersebut berasal dari Palembang yang dimuat melalui Pelabuhan Kuala Tungkal, Jambi.
“Kita akan segera melakukan pemanggilan kepada pemilik untuk dimintai keterangan mengenai 35 ton jagung biji ini yang diduga berasal dari Palembang,” ungkap Donni.
“Sampai saat ini, pemilik belum bisa dimintai keterangan karena sedang berada diluar kota. Jagung ini sementara kita tahan di gudang pemilik dan kita akan segera mengusut tuntas kasus ini,” imbuhnya.