Jakarta – Ke depan, pemeriksaan karantina tak butuh waktu lama. Seperti alat pemindai yang mendeteksi jenis barang di kasir supermarket, petugas karantina juga diharapkan bisa mendeteksi penyakit dengan mengarahkan sensor ke komoditas yang dibawa.
Di berbagai kesempatan, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) menyampaikan keinginannya agar Barantan melakukan pengkajian dan penelitian baik dengan akademisi maupun intitusi lain untuk membuat alat deteksi penyakit dalam bentuk biosensor.
“Salah satu teknologi yang telah berkembang saat ini adalah biosensor. Kecanggihan teknologi adalah suatu keharusan yang tidak terbendung dan selalu terjadi inovasi di semua sektor kehidupan tidak terkecuali sektor pertanian,” ujar Sriyanto, Kepala Karantina Pertanian Uji Standar.
Banyak inovasi yang muncul untuk membantu pekerjaan. Salah satu contoh di dunia pertanian yaitu sensor untuk menentukan jenis tumbuhan, komposisi zat kimia dalam tanah, hingga status kesehatan tumbuhan.
Barantan melalui Kerantina Pertanian Uji Standar bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan workshop pemanfaatan teknologi biosensor untuk mendukung pelaksanaan tindakan karantina pertanian (18/6). Acara ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dan konsepsi secara komprehensif tentang pemanfaatan teknologi sensor untuk mendukung pelaksanaan tindakan karantina pertanian.
Semoga dalam waktu dekat, penelitian biosensor dapat dilakukan dan hasilnya bisa diterapkan di seluruh kantor pelayanan karantina di Indonesia.
#LaporKarantinaPertanian
#KarantinaPertanianUjiStandar
https://www.facebook.com/694239624010479/posts/1902479119853184?sfns=mo