Bintan – Menjaga negeri dari masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK), membutuhkan kerjasama dengan instansi terkait, mengingat ancaman terhadap ketahanan pangan semakin kompleks, yang mungkin terjadi akibat dinamika pasar dan mobilitas manusia. Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang, Aris Hadiyono, melakukan koordinasi dengan Kepala ASDP Tanjung Uban sebagai upaya memperat sinergi yang sudah terjalin, untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengawasan (07/11).
Pelayanan sertifikasi karantina pertanian akan terus ditingkatkan sesuai dengan butir Berorientasi Pelayanan pada core value ASN Berakhlak. Karantina pertanian selain memberikan pelayanan sertifikasi juga melakukan pengawasan terhadap lalu-lintas tumbuhan dan satwa liar (TSL) yang dilindungi, pengawasan sumber daya genetik, keamanan pangan dan pakan.
Aris menyampaikan, “Tugas Karantina tidak hanya mencegah tersebarnya HPHK dan OPTK, untuk itu diperlukan sinergi dengan instansi terkait,”
Selain berkoordinasi dengan ASDP, Aris juga melakukan koordinasi dengan pengelola pelabuhan di Kawasan Industri Lobam, yaitu di Pelabuhan Bandar Seri Udana Lobam. Heri, Manager Pelabuhan menyambut baik kehadiran Aris dalam kunjungan pertama tersebut.
Pelabuhan Bandar Seri Udana merupakan terminal khusus kawasan bebas, saat ini melayani bongkar muat komoditas pertanian berupa kelapa dan ekspor produk olahan kelapa, selain komoditas lain yang diproduksi di kawasan industri tersebut. Keberadaan Karantina di kawasan industri tersebut untuk memfasilitasi ekspor dan layanan sertifikasi domestik, agar lalu lintas komoditas pertanian menjadi aman dan lancar.