Senin, 2 Oktober 2023

EnglishIndonesian

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TANJUNGPINANG

BADAN KARANTINA PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN

Paska Eksibisi. Ribuan Ekor Ayam Hidup Diekspor Perdana ke Singapura

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

#RilisBarantan

Nomor : 0407/R-Barantan/07.2023
Tanjung Pinang, 8 Juli 2023

Paska Eksibisi. Ribuan Ekor Ayam Hidup Diekspor Perdana ke Singapura

Tanjungpinang – Sebanyak 35.696 ekor ayam broiler hidup untuk pertama kalinya disertifikasi Karantina Pertanian Tanjung Pinang untuk tujuan ekspor ke Singapura. Eksportasi ini merupakan tindak lanjut setelah sebelumnya telah dilakukan pengiriman uji coba atau eksibisi ke negara ini.

Pelepasan ekspor perdana ini dipimpin langsung oleh Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad melepas ekspor perdana tersebut melalui Pelabuhan Sri Payung Batu Enam, Tanjung Pinang.

“Ini merupakan hasil dari upaya Kementerian Pertanian yang terus mendorong peningkatan ekspor semua komoditas pertanian melalui kegiatan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks), termasuk untuk unggas dan produk turunannya,” kata Kepala Karantina Pertanian Tanjung Pinang, Arus Hadiyono melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (8/7).

Menurut Aris, komoditas milik PT CA ini dikemas dalam kotak keranjang dengan total 2.952 keranjang, menggunakan 6 kontainer terbuka ukuran 40ft dengan nilai ekonomi sebesar Rp2,1 miliar. Sebelumnya, pihaknya telah melakukan serangkaian tindakan karantina, diantaranya adalah pemeriksaan, tambah Aris.

Secara teknis, Harnengsih, Dokter Hewan Karantina Pertanian Tanjung Pinang yang mendampingi menyebutkan bahwa ayam broiler yang akan diekspor telah memenuhi persyaratan dan dinyatakan sehat.

“Untuk itu, sertifikat kesehatan hewan (KH-11) dapat diterbitkan dan ayam tersebut dapat dikirim ke Singapura,” jelas Harnengsih.

Ia juga menambahkan, bahwa pemilik telah memenuhi persyaratan sertifikat kompartemen bebas Avian Influenza (AI) dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, Hasil Uji Laboratorium dari Balai Veteriner Bukittinggi untuk Uji Salmonella, Hasil Uji Laboratorium dari Balai Veteriner Wates untuk uji Salmonella enteriditis, serta Surat Keterangan Kesehatan Hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan.

Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, dalam sambutannya mengapresiasi gagasan Menteri Pertanjan (Syahrul Yasin Limpo, red) untuk meningkatkan ekspor pertanian dengan Gratieks yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah dan pelaku usaha.

“Dukungan Karantina Pertanian menjadi sangat strategis untuk mengakselerasi dan menjamin keberterimaan komoditas di negara tujuan,” kata Anas.

Anas pun mengapresiasi kerja keras pelaku usaha yang telah mampu menembus pasar ekspor, tidak mudah karena harus melalui proses biosecurity check yang sangat ketat. Dan ini adalah prestasi yang membanggakan, ujarnya lagi.

Sementara itu, Direktur PT CA, Anwar Tandiono menyampaikan, ekspor ayam hidup yang dilakukan pihaknya merupakan sejarah baru dalam dunia ekspor di Indonesia.

“Dukungan penuh pemerintah baik pusat dan daerah sangat membantu dan kami apresiasi. Ini merupakan sejarah pertama kita bisa ekspor ayam hidup ke Singapura. Selama ini hanya dalam bentuk frozen atau beku,” ujarnya.

Sebagai informasi, pemilik telah membangun fasilitas peternakan ayam atau farm di Kec Gunung Kijang, Kab. Bintan, Kepulauan Riau khusus untuk ekspor. Farm ini telah dinyatakan sebagai kompartemen bebas wabah atau outbreak penyakit Avian Influenza (AI).

Sebelumnya pengiriman eksibisi ayam hidup broiler ke Singapura yang telah berhasil dilakukan pada tanggal 13 Mei 2023 berjumlah sekitar 23 ribu ekor ayam atau setara berat 41,4 ton. Adapun target ekspor komoditas ini adalah 900 ribu ekor atau setara 1.500 ton sampai dengan akhir tahun 2023.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang turut mengapresiasi pencapaian terbukanya pasar baru bagi komoditas unggas ini.

“Sejalan dengan arahan Pak Menteri, Barantan selaku akselerator ekspor akan terus mendorong upaya peningkatan ekspor ini, setelah dipastikan pasokan untuk kebutuhan domestik tidak terganggu, “ pungkas Bambang.

Narahubung: Aris Hadiyono, Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang

Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar