Senin, 2 Oktober 2023

EnglishIndonesian

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TANJUNGPINANG

BADAN KARANTINA PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN

Menggali Potensi Ekspor Pertanian Provinsi Kepri

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

Dibuka oleh Wakil Bupati Bintan  Drs. H. Dalmasri Syam, MM Balai karantina Pertanian Tanjungpinang menggelar FGD dengan tema Menggali Potensi Ekspor Pertanian Kepri.  Acara yang diselenggerakan pada hari Selasa(27/8) di De Bintan Villa ini menghadirkan narasumber Kepala Dinas Pertanian, ketahanan pangan & kesehatan Provinsi Kepri, kepala Dinas perindustrian & Perdangangan Prov Kepri, kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian kepri dan Pemilik CV. Gebrina Rizki yang merupakan eksportir dari Tanjung Balai Karimun. Peserta yang hadir  30 kelompok tani Bintan dan 10 dari Kota Tanjungpinang, penyuluh, Perwakilan Lagoi, pengusaha pertanian dan eksportir, Bulog, BPS, Bea Cukai, kantor dinas terkait seperti Dinas Perindustrian & Perdagangan Provinsi Kepri, Kabupaten Bintan dan Kota tanjungpinang, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian,  dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kota Tanjungpinang serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan, Kepala Balai Benih Induk (BBI) Provinsi Kepri, dan Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan Wilayah Kota Tanjungpinang.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Bintan yang juga pernah menjabat sebagai ketua Himpunan kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bintan mengapresiasi FGD yang mengundang seluruh keluarga pertanian yang ada di Kepulauan Riau. Beliau berharap agar semua pihak baik unsur petani, pemerintah dan pengusaha mempunyai komitmen yang sama dalam membangun pertanian di Kepri.

Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang Donni Muksydayan mengatakan potensi pasar pertanian di Provinsi Kepri sangat besar. Saat ini hampir kebutuhan pangan masyarakat Kepri didatangkan dari luar Kepri. Bintan juga mempunyai kawasan wisata lagoi yang dikunjungi 1.5 juta wisatawan pertahun. Potensi ekspor juga besar karna wilayah kepri dekat dengan Malaysia dan Singapore.  Berdasarkan data badan karantina pertanian sepanjang 2019 ini Nilai ekonomis ekspor produk pertanian dari kepri mencapai 4 trilyun lebih dengan Negara tujuan USA, Arab, Eropa, China, Malaysia dan Singapore dll. Komoditas yang disertifikasi oleh 3 kantor karantina Pertanian batam, Tanjungpinang dan Tanjung balai Karimun tersebut berupa Kelapa dan produk olahannya, karet, sarang burung wallet, kakao, CPO dan babi potong.

Donni menambahkan banyak potensi pertanian dan Perkebunan yang dimiliki kepri namun sudah menjadi komoditas ekspor di daerah lain seperti sayuran, pisang, produk olahan kelapa seperti meat coconut, santan,tepung kelapa, sapu lidi. Bahkan rumput laut dari Sulawesi selatan sudah rutin ekspor ke China dimana prosuk tersebut sangat berpotensi dikembangkan di kepri.

Kadis pertanian berharap ada investor yang mau berinvestani disektor pertanian. Beliau juga berharap pihak lagoi mau menyerap hasil pertanian Bintan untuk memenuhi kebutuhan hotel dan restoran di Lagoi. Sementara kadis Perindag menekankan perlunya ditingkatkan kualitas dan standard produk pertanian agar dapat masuk ke negera tetangga seperti Singapore.

Merespon permintaan tersebut pihak lagoi siap memfasilitasi pertemuan petani dengan pihak hotel yang ada di lagoi. Sementara pemilik CV… Acin membuka peluang kerjasama dengan petani terkait kebutuhan bahan baku ekspor mereka berupa kulit bakau ke Philipina dan produk kelapa ke China.  kebutuhan kulit bakau 200 ton perbulan dimana mereka baru sanggup ekspor 50 ton. demikian juga ekspor ke Cina yang kebutuhannya 600 ton perbulan.

Banyak informasi menarik yang didapat dari FGD tersebut. Donni berharap hasil diskusi ini dapat diimplementasikan. Petani akan bergairah bertani sejauh ada kepastian pasar terhadap hasil pertanian mereka sehingga sinergi antar pihak mulai dari petani, pemerintah dan pengusaha terbangun baik demi pembangunan sektor pertanian Kepri dalam meningkatkan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat khususnya petani.

Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar