Tanjungpinang (29/9) – Karantina Pertanian Tanjungpinang menggelar acara seminar Peringatan Hari Rabies Sedunia (World Rabies Day) yang dilakukan secara tatap muka dan virtual yang bertempat di ruang rapat kantor induk Karantina Pertanian Tanjungpinang.
Kegiatan ini dihadiri oleh Korem 033, Kodim 0315 Bintan, Diskes Lantamal IV, Lanud Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kota Tanjungpinang, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan, Team Rescue Forum Pecinta Hewan, Rescuer Cat Lovers dan Pelaku Usaha Petshop.
Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang, Raden Nurcahyo Nugroho, dalam pembukaan acara menyampaikan bahwa Provinsi Kepulauan Riau merupakan daerah bebas rabies. Hal ini tertera pada Kepmentan No. 240/Kpts/PD.650/4/2015 tentang pernyataan Provinsi Kepulauan Riau bebas dari penyakit rabies.
Penyakit rabies adalah penyakit hewan menular yang bersifat zoonosis (dapat menular kepada manusia) dan HPHK (Hama Penyakit Hewan Karantina) golongan II yang sangat berisiko menyebabkan kematian apabila tidak cepat ditangani.
Raden mengatakan, pencegahan penyakit rabies dibutuhkan kerjasama dan komitmen lintas sektor. “Peran TNI-Polri dan masyarakat sangat kita butuhkan dalam melindungi Kepri dari ancaman penyakit rabies”, pungkasnya.
Pada kegiatan ini turut pula mengingatkan kembali Surat Edaran Gubernur Kepri No. 0257.b/Kdh.Kepri.524/04.09 Tahun 2009 tentang Kewaspadaan terhadap penyakit rabies, dimana didalamnya disebutkan bahwa adanya pelarangan pemasukan hewan penular rabies ke dalam Wilayah Provinsi Kepri baik dari daerah bebas maupun daerah tertular.
Da’inurritus Imrianingrum, selaku Dokter Hewan Karantina dalam paparan materinya juga menampilkan resume lalu lintas HPR (Hewan Penular Rabies) di Karantina Pertanian Tanjungpinang untuk domestik masuk terdapat 11 ekor ditahun 2020 dan 4 ekor ditahun 2021 dengan daerah asal Batam. Serta domestik keluar terdapat 16 ekor ditahun 2020 dan 14 ekor ditahun 2021 dengan daerah tujuan Batam, Pekanbaru, Bandung, Pontianak, dan Sleman.