Tanjungpinang – Tanjung Uban yang terletak diujung pulau Bintan merupakan wilayah kerja yang keberadaannya cukup rawan. Sehingga daerah ini menjadi perhatian Karantina Tanjungpinang untuk diperkuat. Banyaknya pelabuhan tikus menjadi peluang besar terjadinya penyeludupan komoditas pertanian, karenanya pengawasan dilaut perlu dimaksimalkan.
Upaya mencegah penyelundupan terus dilakukan Karantina Tanjungpinang. Tentu saja dengan merapatkan barisan bersama instansi terkait lainnya. Seperti yang dilakukan pada hari Kamis lalu (11/04). Kepala Karantina Tanjungpinang, Donny Muksydayan berbincang dengan Komandan Fasharkan, Komandan Satkat, Komandan Satran, KPLP Tanjung Uban, Kesyahbandaran Tajunjung Uban, ASDP Tanjung Uban, BKIPM Tanjungpinang, Hanggar Bea Cukai Tanjung Uban, Babinsa, Dinas Perhubungan dan PT. Jembatan Nusantara.
Menurut Donni Muksydayan, “Kegiatan seperti ini penting untuk diselenggarakan dan agar terus berkelanjutan. Sebagai sesama alat negara semua petugas dapat saling bersinergi demi NKRI.”
Komandan Fasharkan selaku Kolonel Laut Teknik Mulyatna mengatakan, “Permasalahan di dunia ini dapat diselesaikan dengan dua cara, administrasi dan komunikasi atau koordinasi. Namun komunikasi lah yang paling penting.”
Harapannya komunikasi bisa lebih terbina dengan baik. Sehingga pengawasan dapat secara maksimal untuk mencegah terjadinya penyelundupan komoditas pertanian.